Nama :
Amir
Stambuk :
1210521017
Tugas :
Diplomasi Tingkat Tinggi
POLITIK
LUAR NEGERI RI PADA MASA PEMERINTAHAN SBY
Million
friends zero enemy (sejuta kawan,
nol musuh) merupakan sebuah semboyan yang hadir mengiringi kebijakan luar
negeri Indonesia era pemerintahan
presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebuah semboyan yang dimaksudkan untuk menampilkan
Indonesia sebagai negara yang mampu menjalin
persahabatan ke segala penjuru (all
direction foreign Policy) dalam dunia yang sedang bergejolak sebagaimana
dilukiskan presiden SBY lewat kiasan navigating
a turbulent ocean (mengarungi samudra bergejolak). Terlebih lagi dalam
dunia yang mengalami keseimbangan dinamis (dynamic equillibrium), memungkinkan
adanya kerjasama yang saling menguntungkan. Dengan kata lain, semboyan million friends zero enemy yang
dilandasi atas prinsip tanpa musuh penting untuk menjadi penekanan netralitas
sikap Indonesia ditengah pusaran gejolak
pertentangan tersebut.[1]
Arah kebijakan politik luar negeri
Indonesia pada masa pemerintahan SBY-JK dan SBY –budiono tidak lagi mengacu
pada GBHN, hal ini mendorong agar SBY harus lebih proaktif dalam menentukan
jalannya perpolitikan di kancah internasional.[2]Sehingga
Menurut Santo dalam pendekatan politik luar negerinya Presiden SBY melakukan beberapa
pendekatan antara lainopportunity driven, win-win solution, konstruktif,
rasional dan pragmatis, soft power serta pendekatan personal. “Artinya
pendekatan yang dilakukan ini, Indonesia tetap pada ideologinya sebagai negara
yang masuk pada gerakan non blok (GNB) namun tetap memberikan keuntungan bagi
seluruh negara-negara yang melakukan hubungan kerjasama dengan Indonesia”
urainya.[3]
·
Diplomasi Era Pemerintahan
SBY (2004-2014)
Saat ini dunia menghadapi lingkungan strategis baru
yang unik. Tidak ada satupun negara yang dianggap sebagai musuh oleh Indonesia,
begitu pula sebaliknya. Prinsip diplomasi Indonesia adalah diplomasi 'Sejuta
Kawan Tanpa Musuh'. Melalui
diplomasi, kita memahami maksud yang dilakukan suatu negara, kelompok
kepentingan, dan individu dalam bersikap dan beropini dengan seseorang maupun
negara lain sehingga dapat mempengaruhi keputusan kebijakan luar negeri negara
lain. Adapun diplomasi yang berhasil digunakan oleh SBY selama pemerintahannya
sebagai berikut;
1.
Meningkatkan
peranan Indonesia di dunia Internasional dalam rangka membina dan meningkatkan
persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antara bangsa-bangsa. Dalam
hal ini upaya yang sudah ditempuh antara lain aktif dalam keanggotaan ASEAN.
2.
Memperkokoh persatuan dan kerjasama ekonomi melalui
kerjasama- kerjasama dagang maupun pertukaran barang. Secara ekonomi, hubungan
Indonesia dengan Australia, Timor Leste, Papua Newgini, Selandia Baru, Haiti
dan Philipina sangat berarti bagi perluasan pasar produk Indonesia dan juga
secara politik akan menguntungkan, sebab peran negara-negara tersebut terhadap
eskalasi separatisme sangat besar, terutama Australia dan Papua Newgini di
Papua, Timor Leste di NTT, Philipina di Myangas
(La Palmas)dan lain- lain.
3.
Meningkatkan
kerjasama antar negara untuk menggalang perdamaian dan ketertiban dunia demi
kesejahteraan umat manusia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial.
Ø Penyelesaian masalah
perbatasan. Misalnya perbatasan dengan Malaysia, dan Timor Leste.Sedangkan
dengan Papua Nugini masih dalam tahap perundingan.
Ø Dukungan Indonesia
kepada Palestina dalam konflik mereka dengan Israel, dipastikan membawa nuansa
positif dan penting bagi kinerja politik luar negeri Indonesia yang mulai pro
aktif dan high profile dalam usaha turut menciptakan perdamaian dunia.
Ø Kerjasama ASEAN juga
terus ditingkatkan. Dalam kerjasama ekonomi internasional, Indonesia terus
mengikuti berbagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) seperti KTT APEC XII, KTT
ASEAN, KTT Tsunami dan KTT Asia Afrika.
Ø Yang tak kalah penting
adalah kunjungan-kunjungan presiden dan wakil presiden ke luar negeri telah
menghasilkan berbagai kesepakatan kerjasama di bidang ekonomi, khususnya
investasi dan perdagangan.
4.
Peningkatan
kepedulian, keberpihakan, dan perlindungan bagi warga negara Indonesia di luar
negeri. Satu-dua tahun terakhir, pelaksanaan kebijakan luar negeri memasuki
tataran orientasi yang lebih membumi dengan meningkatnya sentuhan kepentingan
publik. Seperti yang kita semua ketahui, jumlah warga negara Indonesia yang
berada di luar negeri jumlahnya tidak sedikit, ini perlu menjadi perhatian
khusus bagi pemerintah, terutama terhadap perlindungan hak- hak warga negara di
luar negeri.
·
Perbandingan
Diplomasi Era Joko Widodo (2014-2019)
Kehadiran Presiden Joko Jokowi' Widodo pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, ASEAN, dan G20 merupakan ujian pertama,
langsung, dan nyata bagi reorientasi politik luar negeri Indonesia (Polugri)
pada 2014-2019. Orientasi polugri pemerintahan Jokowi tidak lagi menganut
thousand friends zero enemies seperti pada pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Reorientasi polugri di era pemerintahan Jokowi mengarahkan
Indonesia menjadi poros maritim dunia.[4]
Setelah
selesainya KTT tersebut, Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari Wakil
Presiden Republik Angola, H.E. Mr. Manuel Domingos Vicente di Istana
Kepresidenan, Jakarta. Dalam kunjungannya, Wakil Presiden Angola dan Jokowi
melakukan tanda tangan perjanjian pembelian minyak dari perusahaan nasional
Angola, Sonangol EP yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).[5]
Sehingga Belum Genap sebulan, Pemerintahan Joko Widodo, membuat malu mafia
migas dan Presiden pendahulunya. Hal ini terkait dengan kontrak kerja sama
migas dengan Angola. Sebelumnya migas menjadi “momok” dan sumber kebangkrutan
negara lantaran korupsi besar-besaran yang dilakukan pejabat negara, pertamina
dan pengusaha baik swasta asing maupun dalam negeri.[6]
Selain
itu, beberapa kasus yang ditangani dalam pemerintahan Jokowi dapat
merenggangkan hubungan diplomasi antar Negara seperti penenggelaman kapal illegal fishing dari Vietnam, dan
Hukuman Mati warga belanda dan beberpa Negara lain. Dari hal ini, Dubes Belanda
ditarik ke negaranya untuk konsultasi dengan pemerintahnya mengenai hal ini. Sehingga,
apapun hasil dari keputusan itu citra Indonesia mulai tercoreng dimata
internasional mengenai HAM. Walaupun banyak pihak yang pro dan kontra akan hal
itu, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur.
Adapun
pandangan saya mengenai pemerintahan Jokowi itu adalah pemerintahan yang tidak
konsisten. Alasanya, walaupun berhasil menarik perhatian dunia internasional
dibeberapa KKT akan tetapi sikapnya kurang konsisten. Hal itu dibuktikan dengan
kenaikan harga BBM yang terjadi tahun 2014 sehingga menimbulkan konflik di
beberapa wilayah di Indonesia, terutama Makassar, Bandung, dan beberapa daerah
lainnya. Setelah jedah beberapa bulan BBM kembali diturunkan, menurut saya ini
pemerintahan yang blusukan. Selain itu keputusannya yang mengangkat kapolri
baru sangat disayangkan karena Kapolri yang di tunjuk tersandung kasus korupsi
yang diperiksa oleh KPK. Untuk itu, per diperhatikan sedetail mungkin jika mau
menujuk sesorang diposisis penting bagi Negara.
Beberapa waktu
terakhir ini, keputusan presiden yang memberikan mengeksekusi mati beberapa orang asing seperti
Belanda dan Australia. Sehingga pemerintah dari Negara tersebut akan
merenggangkan hubungan lagi, walaupun setelah beberapa waktu hubungan mereka
akan baik lagi. Tapi menurut saya alangkah baiknya pemerintah harus meninjau
ulang keputusan ini. Hal ini akan menjadi daya tawar Indonesia jika pemerintah
memberikan keringan pada tersangka tersebut. Dan hal ini akan menjadi daya
tukar bagi narapidana Indonesia diluarnegeri. Dikanca internasional tidak ada
lawan dan tidak ada kawan, yang ada hanya kepentingan nasional. Jadi, keputusan
pemerintah harus bersumber dari pernyataan ini. Tidak ada lawan untuk
kepentingan Indonesia dengan daya barter bagi tersangka hukuman mati warga
Indonesia diluar negeri dan Tidak ada kawan untuk kepentingan Negara lain jika
merugikan Indonesia.
Referensi;
Dalam
seminar Politik Luar Negeri Indonesia Era SBY yang disampaikan Dr. Santo
Darmosumarto Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Mini Teater Kampus Terpadu
UMY, Selasa 8 Mei 2012.
Dino
patti Djalal. 2008. Harus Bisa: Seni memimpin ala SBY. Published 2008 by Red
& White Publishing.
http://www.siagaindonesia.com/2014/11/presiden-lama-mafia-migas-nangis-10-hari-pemerintahan-joko-widodo-save-rp-15-triliun-dari-sektor-migas.
asus_one_million_friend_zero_enemy. Diakses
tanggal 20 Januari 2015, Pukul 07.11 Wita
[2] Dino patti Djalal. 2008. Harus
Bisa: Seni memimpin ala SBY. Published 2008 by Red & White Publishing.
Diakses tanggal 20 Januari 2015, Pukul 07.24 Wita
[3] Dalam seminar Politik Luar
Negeri Indonesia Era SBY yang disampaikan Dr. Santo Darmosumarto Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta di Mini Teater Kampus Terpadu UMY, Selasa 8 Mei 2012.
[4]
http://news.detik.com/read/2014/11/12/221748/2746813/103/menguji-diplomasi-jokowi.
Diakses tanggal 20 Januari 2015, Pukul 08.04 Wita
[5]
http://bisnis.liputan6.com/read/2127304/kerjasama-pembelian-minyak-pertama-di-era-jokowi.
Diakses tanggal 20 Januari 2015, Pukul 08.17 Wita
[6]
http://www.siagaindonesia.com/2014/11/presiden-lama-mafia-migas-nangis-10-hari-pemerintahan-joko-widodo-save-rp-15-triliun-dari-sektor-migas.
Diakses tanggal 20 Januari 2015, Pukul 08.17 Wita
BOLAVITA Merupakan Situs Game Bola Online, Live Casino Dan TOGEL ONLINE TERPERCAYA Dan TERLAMA Di INDONESIA.
BalasHapusPermainan Yang Kami Sediakan:
* SPORTSBOOK
* LIVE CASINO
* TOGEL
* SLOT GAME
* LIVE NUMBER
* SICBO
* DRAGON TIGER
* BACCARAT
* ROULETTE
* POKER
* SABUNG AYAM
* BOLA TANGKAS
* DLL
Tentu Kami Menyediakan Promo Yang Menarik Untuk Anda Yang Bergabung Di Tempat Kita.
* BONUS REFERRAL SEUMUR HIDUP
* BONUS DEPOSIT SETIAP HARI
* BONUS SPORTSBOOK 10%
* CASHBACK SPORTSBOOK HINGGA 7%
* CASHBACK GAMES 10%
* BONUS TURN OVER ROLLINGAN CASINO 0,7%
Untuk Info Yang Lebih Jelas Nya Silahkan Langsung Hubungi CS Kita Yang Online 24 Jam.
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )