TUGAS
DIPLOMAT
& DIPLOMASI
DALAM TRADISI RADIKAL, RASIONAL DAN REALIS
DALAM TRADISI RADIKAL, RASIONAL DAN REALIS
AMIR
1210521017
PROGRAM
STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS EKONOMI & ILMU ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2013/2014
FAKULTAS EKONOMI & ILMU ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2013/2014
DIPLOMAT & DIPLOMASI
DALAM TRADISI RADIKAL, RASIONAL DAN REALIS
DALAM TRADISI RADIKAL, RASIONAL DAN REALIS
Secara
Tradisi Radikal Harold Nicolson mengatakan, momen pertama dalam hubungan
internasional terjadi pada titik kontak antara kelompok yang berbeda. Yang
kedua terjadi ketika mereka melembagakan misi rahasia utk mencari kelemahan
orang berada diluar kelompoknya dgn memberikan hak imunitas bagi pembawa berita
dan pembawa pesan. Sedangkan Secara Tradisi Rasional Wight mengidentifikasi
pendekatan pemikiran internasional yang menganggap individu manusia adalah
subyek yang tepat, serta secara Tradisi Realis Diplomat, seperti yang mereka
wakili, bertindak sesuai dengan logika yang melekat dalam sistem anarkis dari
kekuasaan, yg dibagi antara kepentingan
sendiri sendiri, pertolongan diri sendiri, dan memaksimalkan kekuatan.[1] Adapaun
contoh dari ketiga pendekatan diatas adalah sebagai berikut;
1. DIPLOMAT
& DIPLOMASI DALAM TRADISI RADIKAL.
Permasalahan Jakarta semakin pelik. Dari kemacetan, banjir,
hingga kemiskinan. Atas dasar itu, muncul anggapan Jakarta tak lagi sanggup
menanggung beban sebagai ibukota, sehingga ibukota harus dipindahkan. Namun,
wacana pemindahan ibukota itu hendaknya tidak dijadikan tameng untuk lari dari
permasalahan Jakarta. Sebaliknya, dipindahkan atau tidak, Jakarta harus berbenah
diri menjadi lebih baik. "Semakin lama kita membiarkan ketimpangan
pembangunan sehingga terjadi ketidakberadaban dan ketidakadilan, makanya
Jakarta semakin semrawut. Harus ada pendekatan radikal untuk membangun
Jakarta," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR asal Fraksi PAN, Teguh Juwarno
usai diskusi di FX Plaza, Sudirman, Jakarta, Selasa (10/8). Mantan presenter
RCTI ini juga mengharapkan Pemprov menjadi inisiator dalam perubahan ini. "Pemprov
DKI harus menjadi inisiator. Penyelesaian masalah juga harus dilakukan secara
beradab, karena kita ini bangsa beradab," lanjutnya.[2]
2. DIPLOMAT
& DIPLOMASI DALAM RASIONAL.
Komunitas ASEAN
(Association of South East Asian Nations) akan resmi dimulai pada 31 Desember
2015. Penetapan hal ini dilakukan para pemimpin 10 negara ASEAN pada KTT ASEAN
ke-21 di Kamboja. Desain Komunitas ASEAN melingkupi 3 pilar yakni komunitas
politik-keamanan, komunitas ekonomi dan komunitas sosial budaya.
masing-masing negara ASEAN memiliki perbedaan satu sama lain seperti sistem
politik, kondisi sosial masyarakat, tingkat pembangunan dan ekonomi, bahkan
kualitas sumber daya manusia. Selain masalah internal, kawasan ASEAN juga memiliki
banyak tantangan seperti konflik perbatasan baik daratan maupun perairan,
kebangkitan Cina dan India serta ketegangan hubungan antar negara maju di
kawasan Asia Timur.
Dalam pidatonya pada KTT ASEAN di Brunei Darussalam, Presiden
RI Soesilo Bambang Yudhoyono menyampaikan aspirational goals dengan
target capaian pada 2030. Diantaranya adalah melipatgandakan GDP ASEAN dua kali
lipat dari Rp. 2.2 T menjadi Rp. 4.4 T. Selain itu juga memangkas kemiskinan
ASEAN dua kali lipat dari 18% menjadi 9%. Pada 2020, tingkat kemakmuran
masyarakat ASEAN diharapkan bisa meningkat. Hal ini, menurut Wesaka Puja tidak
dapat dilakukan sendiri sehingga harus bekerjasama dengan 9 negara lainnya atau
bisa lebih nanti.[3]
3. DIPLOMAT
& DIPLOMASI DALAM REALIS.
Gedung Putih menyambut embargo Uni Eropa atas minyak Iran dan
menyebutnya sebagai komponen penting respons internasional terhadap ambisi
nuklir Teheran. Langkah tersebut merupakan bagian dari desakan bersama
negara-negara Barat agar Iran mau berkompromi. Larangan impor minyak itu tidak
saja melarang negara-negara Uni Eropa membeli minyak mentah atau produk
petroleum dari Iran, melainkan juga menghentikan pengadaan dana atau
pengasuransian kiriman demikian.
Tahun lalu 23 persen ekspor minyak Iran adalah ke Uni Eropa,
terutama Yunani dan Italia. Embargo Uni Eropa ini merupakan kabar sangat buruk
bagi Teheran. Larangan impor minyak oleh negara-negara Uni Eropa diputuskan
sementara mulai berlaku langkah Amerika yang mengancam akan mengenakan sanksi
keuangan terhadap setiap negara yang dipandang belum melakukan cukup upaya
untuk mengurangi pembelian minyak mentah[4]
REFERENSI
Disampaikan Oleh
Achmad, S.IP pada Kuliah “Teori Diplomasi”.
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-07-02/amerika-sambut-embargo-eu-atas-iran/971044
[1] Disampaikan Oleh Achmad, S.IP
pada Kuliah “Teori Diplomasi” pada Tanggal 29 Oktober 2013, Jam 13.15 Wita.
[2] http://www.rmol.co/read/2010/08/10/822/Harus-Ada-Pendekatan-Radikal-Untuk-Perbaiki-Jakarta- (Diakses pada tanggal 07 November
2013, pukul 16.37 Wita).
[3] http://prasetya.ub.ac.id/berita/Dirjen-Kerjasama-ASEAN-Peluang-dan-Tantangan-Menuju-Komunitas-ASEAN-2015-13659-id.html (diakses tanggal 08 November
2013, jam 08.57 Wita)
[4]http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-07-02/amerika-sambut-embargo-eu-atas-iran/971044
(Diakses tanggal 08 November 2013, Jam
09.23 Wita).